Senin, 18 Februari 2013

Madiun Membutuhkan Museum



MADIUN-Sejak adanya penemuan ratusan potongan fosil hewan purba di kawasan hutan jati sekitar Waduk Kedungbrubur, Dusun Kedungbrubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, sempat membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Madiun kebingungan.


Selain tidak memiliki museum untuk menyimpan dan melindung benda-benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Kabupaten Madiun, juga disebabkan ketakutan jika ratusan potongan fosil hewan purba yang disimpan di salah satu ruang kelas di SMA Negeri 1 Mejayan itu, bakal diincar atau dicuri orang-orang atau kelompok yang berkeinginan mengoleksi fosil-fosil hewan purba itu.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Madiun, Raden Tumenggung Ismonodipuro Lebdo Budoyo mengatakan jika sejak awal dirinya sudah memprediksi jika di wilayah Kabupaten Madiun bakal semakin banyak ditemukan benda-benda cagar budaya mulai dari peninggalan kerajaan hingga fosil-fosil sisa hewan dan manusia purba.

Alasannya, wilayah Kabupaten Madiun sebagai lokasi yang subur dan tempat bertemuka berbagai sumber air yang dibutuhkan untuk manusia, hewan maupun tumbuhan hidup dan berpopulasi.
Oleh karenanya, dengan adanya penemuan ratusan fosl hewan purba ini, pihaknya berharap DPRD dan Pemkab Madiun segera membangun Museum untuk benda cagar budaya baik yang bakal di tempatkan di wilayah Selatan Kabupaten Madiun seperti di Lokasi Wisata Umbul, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo maupun yang akan ditempatkan di wilayah bagian utara yakni antara Kecamatan Saradan dan Kecamatan Mejayan.

"Jadi jika memiliki museum sendiri atau tempat khusus penyimpanan barang-barang purba, selain bisa dijadikan wisata bagi kalagan pelajar, tidak bingung saat menemukan ratusan fosil seperti ini," terangnya kepada Surya, Senin (21/1/2013).

Lebih jauh, lelaki yang akrab dipanggil Ismono ini menegaskan jika laporannya atas penemuan ratusan potongan fosil hewan purba tidak hanya akan berhenti sampai di Bupati Madiun. Pihaknya juga akan melaporkan ke Dinas Pendidikan Propinsi Jatim dan Pusat serta Dinas Pariwisata Propinsi Jatim dan Pusat.
Menurutnya, laporan itu agar segera mendapatkan perhatian berkelanjutan karena diyakini penemuan ratusna fosil itu hanya sebuah awalan. Dipastikan pengembangan dan penelitihannya akan berkelanjutan hingga bertahun-tahun.

"Museum bukan hanya sekedar wahana dan lokasi belajar siswa, akan tetapi dapat dijadikan tempat yang aman untuk penyimpanan benda-benda purba dan peninggalan kerajaan maupun fosil. Apalagi penemuan fosil seperti ini masuk dalam situs dunia yang semua negara mempelajarinya," urainya.
Kepala SMA Negeri 1 Mejayan, Agus Supriyanto tidak mempermasalahkan sekolahnya dijadikan lokasi relokasi awal ratusan fosil hewan purba. Alasannya, selain penemuan atas dasar tidak sengaja para guru dan siswanya, juga hasil temuan diyakini akan memberikan sumbangsih tersendiri bagi dunia pendidikan.(SURYA Online)

sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2013/01/21/madiun-butuh-museum#sthash.V3zCUZ7e.YvVOhFWM.dpb

Sumber 2 : www.openmadiun.com

-->

0 komentar:

Posting Komentar