Kamis, 29 Agustus 2013

Pemilihan Walikota Madiun 2013 memperebutkan 142.463 suara

 Suasana penghitungan suara di salah satu TPS di kelurahan Oro-oro Ombo

MADIUN – Enam pasangan calon wali kota–wakil wali kota menuju Balai Kota Madiun, ditentukan hari ini. Mereka akan memperebutkan suara 142.463 pemilih warga Kota Madiun yang tercatat dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). KPUD Kota Madiun sudah menyiapkan 305 TPS (tempat pemungutan suara) sebagai tempat warga menyalurkan hak pilihnya.


Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan oleh  Jawa Pos Radar Madiun, masing-masing calon walikota dan calon wakil walikota optimistis memenangi pilkada. Seperti diungkapkan cawali Achmad Zainudin Iskan yang berpasangan dengan Kus Hendrawan, dengan mematok angka 60 persen suara. ‘’Ini sesuai target sejak awal,’’ katanya.

Keyakinan itu ditambah dengan hasil survei internal yang membuktikan pandangan politik masyarakat semakin bijak dalam memilih pemimpin. Termasuk, kata dia, yang berasal dari calon perseorangan seperti pasangan Awan 19. ‘’Dari 27 kelurahan, Insya Allah ada basis suara, terutama di Kecamatan Taman dan Manguharjo,’’ tambahnya.

Sementara itu, cawali Mochid sesuai rabaan dan perhitungan tim pasangan Murni (Mochid Soetono–Karni) mampu meraup 45.000 pemilih. Pertimbangannya, dukungan mencalonkan diri sebagai calon wali kota–wawali melalui jalur perseorangan hampir 30 ribu jiwa. Dalam perkembangannya, terdapat tambahan signifikan hingga 15.000 suara. Murni juga mengikrarkan sebagai kuda hitam dalam pilkada. ‘’Saya prediksi 40.000 sampai 45.000 suara itu sudah jadi. Kantong dukungan Murni di Kecamatan Kartoharjo dan Manguharjo,’’ ujar Mochid.

Sedangkan, Parji, cawali pasangan PARI (Parji–Inda Raya) juga berkomentar soal keyakinannya menang satu kali putaran. Menurutnya, mesin partai pendukung, PDIP–Partai Gerindra–PKNU–PBB dan koalisi parpol nonparlemen sudah bekerja ekstra. Dia memprediksi persaingan bakal ketat dan selisihnya cukup tipis. ‘’Kami targetnya menang satu putaran, saya tidak bisa menyebut angka. Ada beberapa kelurahan yang menjadi lumbung suara dengan perolehan di atas 75 persen,’’ jelasnya.

Sementara itu, Arief Purwanto, cawali pasangan ARH (Arief Purwanto–Hari Sutji Kusumedi) tetap optimistis menang. Menurutnya, tim dan dukungan ke ARH semakin solid. ‘’Apapaun hasilnya kami siap,’’ ujarnya.

Sutopo, cawali dari pasangan Top Care (Sutopo–Tri Nuryani) menyakini posisinya bakal bertengger dengan perolehan 40 persen suara. Dengan estimasi riil butuh 50.000 suara lebih. Ini mempertimbangkan jumlah golput dan lima pasangan lainnya. ‘’Saya dari 27 kelurahan kantong riil 14 kelurahan dan Insya Allah menang,’’ jelasnya.

Sementara itu, pasangan incumbent Bambang Irianto–Sugeng Rismiyanto (Ba-Ris) memilih bersikap tenang menyikapi rivalitas dengan klaim pasangan calon lain. Menurut cawali Bambang Irianto, yang terpenting menang satu kali putaran. ‘’Saya harap, semua legawa dengan hasil pilkada dan harapannya kondisi pilkada kondusif demi kepentingan warga,’’ ujarnya.

Sementara itu, dari enam pasangan calon hanya cawawali Tri Nuryani (Top Care) yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Sebab, Anie tercatat sebagai warga Sidoarjo. Lokasi TPS pasangan calon di antaranya, A Zainudin Iskan di TPS 20 Kelurahan Manisrejo, Mochid Soetono (TPS 12 Kelurahan Nambangan Kidul), Parji (TPS 14 Kelurahan Mojorejo), Arief Purwanto (TPS 12 Kelurahan Banjarejo), Sutopo (TPS 4 Kelurahan Kanigoro) dan Bambang Irianto (TPS 5 Kelurahan Kartoharjo). ‘’Hanya Tri Nuryani yang tidak punya hak pilih di Kota Madiun, lainnya bisa menyalurkan haknya,’’ tegas Ketua KPUD Kota Madiun, Sasongko. (Radarmadiun.info)

Hingga saat ini jam 17.12, penghitungan suara masih berlangsung di semua TPS untuk pemilihan walikota Madiun yang berlangsung bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur ini.




0 komentar:

Posting Komentar