Rabu, 18 Januari 2012

BPBD Ngawi Siapkan Tim Tanggap Bencana Banjir

BPBD Ngawi Siapkan Tim Tanggap Bencana Banjir

BPBD Ngawi Siapkan Tim Tanggap Bencana BanjirNgawi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa
Timur, menyiapkan tim tanggap banjir di sejumlah wilayahnya yang rawan
bencana tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Eko Heru
Cahyono, Rabu, mengatakan, tim tersebut dibentuk di tujuh wilayah atau
kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi yang paling rawan bencana banjir.
"Tujuh wilayah tersebut antara lain, Kecamatan Kwadungan, Geneng,
Ngawi, Pangkur, Pitu, Mantingan, dan Kedunggalar. Wilayah-wilayah
tersebut berada di aliran sungai Bengawan Madiun dan Bengawan Solo.
Bahkan, Kecamatan Pitu dan Ngawi merupakan daerah dimana aliran Bengawan
Madiun dan Bengawan Solo, bertemu," ujar Eko Heru.

Menurut
dia, tim tanggap bencana ini akan siap selama 24 jam jika sewaktu-waktu
banjir melanda akibat luapan Bengawan Madiun dan Bengawan Solo ataupun
anak sungainya.

"Kami juga telah menyiapkan sejumlah perahu
karet dan pelampung termasuk berbagai peralatan kesehatan di sejumlah
wilayah rawan banjir tersebut. Perahu karet dan pelampung ini akan
digunakan untuk mengevakuasi warga jika banjir terjadi," kata Eko.

Ia dan jajarannya juga terus melakukan sosialisasi tentang
kewaspadaan bencana alam, terlebih saat ini curah hujan tergolong sangat
tinggi.

"Jumlah personel kami total ada 70 orang. Puluhan
orang tersebut tersebar di tingkat kabupaten dan 19 kecamatan yang ada
diNgawi, terlebih daerah yang rawan bencana. Kami terus memberikan
sosialisasi kepada warga, terlebih di daerah rawan bencana," tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini ketinggian air Bengawan Solo masih sekitar
6,5 meter dari dasar sungai atau berada pada stasus siaga I. Pihaknya
menilai, keadaan tersebut masih cukup aman bagi wilayah Kabupaten Ngawi.

"Sedangkan status siaga II jika ketinggian Bengawan Solo mencapai
7,5 meter dan siaga III jika ketinggian mencapai lebih dari 8,5 meter.
Dalam keadaan siaga III, biasanya yang banjir duluan adalah wilayah
Kwadungan dan Mantingan, namun sejauh ini semuanya masih aman,"
tambahnya.

Selain rawan banjir, sejumlah wilayah di Ngawi
juga ada yang rawan bencana longsor dan angin puting beliung atau angin
kencang. Wilayah yang terpetakan rawan bencana tanah longsor serta angin
kencang di antaranya adalah Kecamatan Jogorogo, Ngrambe, Sine, Kendal,
Bringin, dan Karangjati. (*)

Sumber : Open Madiun


KNOWING MADIUN AND BE THERE

1 komentar: