Rekor Nasi Pecel Terbanyak Pecah di Madiun
Madiun - Rekor nasi pecel terbanyak dengan bungkus (pincuk) daun pisang
pecah di Kota Madiun, Jawa Timur. Rekor ini memecahkan rekor Museum
Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebelumnya yang dipegang Kabupaten Malang.
rekor tersebut dilakukan di Alun-Alun Kota Madiun, Sabtu, 31 Desember
2011. Manajer Muri Sri Widayati mengatakan rekor sebelumnya dibuat
Kabupaten Malang sebanyak 7.496 nasi pecel pincuk pada 8 Oktober 2011.
“Rekor
sebelumnya di Malang dan hari ini ditumbangkan oleh Kota Madiun
sebanyak 9.217 nasi pecel pincuk,” ujar Sri saat mengumumkan hasil
penghitungan.
Menurutnya, Kota Madiun sebelumnya juga pernah
mencatatkan rekor Muri untuk sambal pecel terpanjang sepanjang 1.292
meter pada 19 Juni 2007. Sebelumnya Kota Madiun juga dua kali membuat
rekor Muri, yakni pembuatan gambar terbanyak sekitar 49 ribu gambar pada
14 Februari 2006 dan menempel gambar terbanyak dari media daur ulang
oleh 1.329 anak pada 29 Nopember 2006.
Pemecahan rekor nasi pecel
terbanyak ini melebihi target awal sebanyak 9.000 nasi pecel. Kegiatan
ini melibatkan lebih dari 9.000 orang baik penjual nasi pecel maupun
warga yang memakan nasi pecel. Seluruh elemen masyarakat dilibatkan
terutama ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan
pelajar.
“Masing-masing sekolah rata-rata mengerahkan 300
siswa,” kata guru SMA Negeri 4 Kota Madiun Sri Hasriasih. Sebagaimana
biasanya menu nasi pecel terdiri dari nasi, sayuran, sambal pecel, dan
lauk pauk baik daging maupun telur.
Pecel telah menjadi salah
satu makanan khas Kota Madiun selain brem. Selain memecahkan rekor nasi
pecel terbanyak, dalam kesempatan yang sama Madiun juga memecahkan rekor
dodol atau madumongso terpanjang, yakni 1.700 meter atau 1,7 kilometer.
Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Banjarmasin dengan
dodol sepanjang 1.342 meter.
Kegiatan pemecahan rekor Muri ini
dilakukan untuk memperingati Hari Ibu, Hari Ulang Tahun PKK, dan
perayaan akhir tahun atau menjelang tahun baru. “Pemecahan rekor Muri
untuk nasi pecel dan madumongso ini melibatkan 14 ribu orang dengan dana
sekitar Rp 160 juta,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan
Protokoler Pemerintah Kota Madiun Edy Hermayanto.
ISHOMUDDIN
Sumber : openmadiun
wah menarik sekali, sekaligus melestarikan kuliner asli Indonesia.
BalasHapuskunjungan balasan dari http://samhidayat.blogspot.com
wah keren tuh nasi pecelnya, jadi pengen makan nich...!!!
BalasHapusKunjungi juga ya """http://bolapenting.blogspot.com/"""